inPUBLIKA.com | Sebuah survei menemukan sebanyak 43 persen nasabah pensiunan ingin tetap terus memberikan dukungan finansial
kepada keluarganya. Upaya itu ditunjukkan dengan membuka usaha maupun
kembali ke dunia kerja. Temuan dari survei internal PT Bank BTPN Tbk (Bank BTPN) pada tahun 2011 tersebut, dilakukan dalam upaya memahami kebutuhan para
nasabah purnabakti.
Seiring dengan temuan dari Bank BTPN tersebut, Pemerintah Indonesia mencanangkan untuk mewujudkan lanjut usia sejahtera,
mandiri, dan bermartabat. Bank
BTPN sebagai salah satu pionir layanan perbankan bagi para pensiunan pun
terus memperkuat komitmennya untuk merangkul dan memberikan
perhatian khusus kepada masyarakat lanjut usia agar tetap berdaya di masa purnabaktinya.
“Dengan membawa semangat kepedulian dalam melayani nasabah purnabakti di Indonesia sejak didirikan tahun 1958, Bank BTPN terus membuktikan konsistensi dan komitmennya dalam aksi-aksi nyata yang dapat dirasakan dampaknya langsung oleh para nasabah purnabakti," kata Purnomo B. Soetadi, Head of Retail Lending Business Bank BTPN.
"Kami memahami bahwa karakter nasabah pensiunan senantiasa ingin untuk tetap produktifdan sehat di usianya saat ini, sehingga tetap dapat beraktifitas dan bersosialisasi dengan komunitasnya masing-masing,” imbuhnya.
Dari insight dan data yang diperoleh, Bank BTPN pun melaksanakan dua program seperti layanan kesehatan gratis dan pelatihan wirausaha bagi segmen nasabah purnabakti. Hal ini diharapkan dapat terus mendukung nasabah dalam mencapai kehidupan yang lebih berarti di masa purnabakti mereka.
Bank BTPN memiliki program Daya yang berfokus
pada empat pilar utama yaitu literasi keuangan, pengembangan kapasitas diri,
peningkatan kapasitas usaha, dan kehidupan berkelanjutan. Program Daya
diharapkan bisa membantu mempersiapkan mental dan keuangan nasabah pensiunan
untuk menjalani masa purnabakti yang lebih berarti.
Temu Ramah Bank BTPN dengan jurnalis di SwissBelinn Hotel Medan (inPUBLIKA, Realitasonline) |
“Daya hadir sebagai wujud komitmen Bank BTPN untuk meningkatkan kapasitas nasabah secara berkelanjutan, dengan memberikan kesempatan tumbuh dan hidup yang lebih berarti. Salah satunya adalah dengan menjalankan program kesehatan dan pelatihan wirausaha yang kami jalankan bagi segmen nasabah pensiunan Bank BTPN berdasarkan temuan dari studi internal kami," kata Andrie Darusman, Communications & Daya Head Bank BTPN.
Baca juga Brand Lokal Fatih Indonesia Jadi Tren Baju Koko Kombinasi, Bikin Mas Ganteng makin Menyala
"Kedua program ini telah berjalan sejak tahun 2008; dan tercatat sejak tahun 2012sampai 2023 telah berhasil membantu dan memberdayakan1.861.288 orang peserta layanan kesehatan, dan 116.863 peserta pelatihan usaha dari nasabah pensiunan di seluruh Indonesia,” tambah Andrie dalam keterangannya.
Bank BTPN juga berkolaborasi dengan para ahli pemasaran untuk mengadakan pelatihan wirausaha setiap tiga bulan sekali. Ragam pelatihan yang diberikan meliputi awareness soal kesehatan finansial, pengembangan kapasitas bisnis, hingga hidup berkelanjutan (sustainable living). Dengan begitu, para nasabah pensiunan bisa terus memperkaya wawasan agar tetap produktif dan menjadi bermanfaat untuk komunitas di masa purnabakti.
Komentar
Newsartstory
Namun, lama-kelamaan beliau melihat sendiri kerabatnya yang seusia justru bergantung ke anak-anaknya. Mereka malah seperti kehilangan kehormatan diri. Bukan karena anak-anaknya tidak berbakti, tapi mereka sendiri yang merasa rendah diri. Kurang dihargai juga oleh orang sekitarnya. Hiks
Beliau pun makin rajin bekerja dan justru selalu berprinsip supaya bisa memberi ke anak cucunya, meski sudah sepuh. Bukan sebaliknya malah meminta.
Salut buat ibu mertua yang sejak lama merangkap menjadi ayah buat suami saya dan adik ipar saya. Strong woman pokoknya.