Survei Tren Fintech 2024: Transaksi Digital E-Wallet, Mobile Banking hingga Paylater makin Diminati Masyarakat, Kira-kira Kenapa, Ya?



inPUBLIKA.com | Saat ini penggunaan aplikasi teknologi keuangan (financial technologyfintech) semakin meluas. Selain berfungsi sebagai alat pembayaran, fintech juga dapat digunakan untuk berbagai aktivitas keuangan.


Sebuah survei yang dilakukan Jakpat melaporkan pengguna fintech di Indonesia pada paruh pertama 2024 fokus pada jenis pembayaran digital seperti e-wallet, platform banking (mobile/ internet banking) serta paylater.


Selain itu, survei yang melibatkan 2159 responden tersebut juga menikmati fintech e-wallet, paylater, pinjaman online (pinjol), crowdfunding, dan peer 2 peer (P2P) lending. 

 

Aktivitas finansial digital

Pada semester pertama 2024, sebanyak 93 persen responden melakukan pembayaran digital. Hampir semua responden menggunakan e-wallet (97 persen) sebagai metode pembayaran digital, disusul platform banking (49 persen), dan paylater (33 persen). E-wallet menjadi fintech yang mendominasi pembayaran, baik secara langsung (offline) maupun online.


Baca juga Nadyra Az Zahra Siregar Putri Remaja Lingkungan Nusantara Sumatera Utara Ajak Generasi Muda untuk Jaga Satwa dan Hutan


Dibandingkan semester lalu, atau paruh kedua 2023, penggunaan pembayaran digital pada tiga kategori tersebut meningkat, e-wallet sebesar 75 persen, platform banking (45 persen), dan paylater (25 persen).


"Kita melihat lonjakan signifikan dalam aktivitas masyarakat yang beralih ke pembayaran digital. Hal ini disebabkan oleh semakin mudahnya penggunaan fintech, di mana masyarakat kini lebih mengutamakan kemudahan dan kenyamanan (user-friendly)" Lead Researcher Jakpat, Farida Hasna.


"Perubahan ini menunjukkan bahwa masyarakat semakin terbuka terhadap teknologi keuangan digital," tambahnya.


Aktivitas keuangan lain yang juga dilakukan, baik secara digital maupun konvensional, adalah menabung (34 persen), membayar kredit (29 persen), investasi (20 persen), dan asuransi (20 persen).

 

Penggunaan fintech

Secara umum, ada berbagai pertimbangan dalam memilih platform fintech. Beberapa di antaranya adalah metode pembayaran yang mudah (62 persen), aplikasi yang ramah pengguna/user-friendly (55 persen), dan terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan atau OJK (45 persen).


Baca juga Ngehits Banget! 7 Rekomendasi Tempat Wisata di Sumut yang Wajib Dikunjungi, Bikin Liburan makin Berkesan


Hampir semua responden menggunakan aplikasi e-wallet (96 persen), disusul paylater (31 persen) dan pinjaman online yang memberikan uang tunai (8 persen). Kemudian, 97 persen responden memakai platform mobile/internet banking dan 77 persen menggunakan platform digital banking.


Sebanyak 69 persen responden mengaku memakai e-wallet untuk transfer uang. Ada juga yang memanfaatkan dompet digital ini sebagai alat pembayaran saat belanja online (67 persen) dan membayar tagihan (66 persen). Lebih dari 40 persen responden menggunakan aplikasi ini 1-3 kali sepekan.


Terkait platform fintech kredit, 4 dari 5 orang menyatakan mereka menggunakan pinjol karena dana cepat cair. Selain itu, proses cepat (78 persen), dan persyaratan mudah (74 persen) saat mendaftar pinjol. 


Tiga dari empat responden memakai dana pinjaman tersebut untuk kebutuhan mendesak, ada juga yang menggunakannya untuk kebutuhan sehari-hari (45 persen), membayar tagihan (40 persen), hingga kebutuhan hiburan (17 persen).


Baca juga Survei Bank BTPN: 43 Persen Pensiunan Ingin Tetap Bekerja dan Bantu Finansial Keluarga


Melihat hal ini, Hasna menilai bahwa pinjol telah menjadi salah satu solusi multifungsi dalam pengaturan keuangan pribadi masyarakat saat ini.


"Mayoritas masyarakat memanfaatkan pinjol untuk kebutuhan mendesak, namun tidak sedikit, terutama Generasi Z, yang menggunakannya untuk kebutuhan tersier seperti membeli tiket konser. Proses yang cepat dan persyaratan yang mudah saat mendaftar juga menjadi faktor penarik utama," terang dia.


Lebih dari 80 persen responden menyatakan mereka menggunakan aplikasi banking, baik mobile/internet dan/atau digital, karena menghemat waktu (87 persen) dan layanan tersedia 24 jam (82 persen).

Komentar

YWidya mengatakan…
kalau aku sih udah jelas alasannya karena jauh lebih praktis dan cepat
Aminudin Aszad mengatakan…
Ewallet dan mbanking lebih praktis digunakan. Kecuali pinjol itu tuh, bisa bawa masalah aja. Banyak bgt orang lakukak pinjol, ngeri !!!


Newsartstory
mas Dirman mengatakan…
Semakin mudah biasanya semakin sejalan dengan aktivitas yang tak terkontrol, jadi kemudahan ini memang perlu adanya filter atau bahkan edukasi dari berbagai pihak. Lakukan sesuai kebutuhan agar tak terjerat di kemudian hari, terutama pinjol :D
Pipit ZL ceritaoryza.com mengatakan…
Lebih ke memudahkan, sih. Saya bayar Kang Sayur & ke warung pun pakek e-wallet, gak perlu ambil cash di atm
Iim Rohimah mengatakan…
Pemanfaatan fintech memang sangat membantu. Tidak heran jika pengguna makin banyak melebihi sistem keuangan lama. Saya juga paling nyaman dengan layanan keuangan teknologi.
Rifqi Fauzan Sholeh mengatakan…
Wah, fintech makin keren aja! E-wallet dan paylater jadi andalan banget ya, praktis dan cepat. Gak heran deh banyak yang pada pindah ke digital!
Garis Senja Dinda mengatakan…
Sekarang transaksi cashless lebih diminati karena nggak repot urusan uang receh. Bahkan sekarang di beberapa tempat pertokoan parkir sudah pakai cashless atau e-wallet. :D
Okti Li mengatakan…
Kalau saya pribadi sih sangat menghindari pinjol ya. Bagaimana pun berusaha untuk nabung sendiri aja dulu. Jaga jaga kalau suatu saat butuh sesuatu. Udah siap kan
Jiah Al Jafara mengatakan…
Keponakanku juga lebih suka pakai paylater dan ewallet. Apa-apa milih online, non tunai. Enak emang, tapi beberapa masih harus tunai. Yang penting jauh-jauh dari pinjol, judol sejenisnya
Kata Nieke mengatakan…
Pakai e wallet lebih nyaman sih ya. Kalau paylater saya belum pernah pakai. Tapi orang lain mungkin memanfaatkan fitur itu atas dasar kebutuhan mendesak kali ya.
Eri Udiyawati mengatakan…
Saya juga terbantu menggunaian ewallet dan internet banking. Tapi kalau ke pinjol semoga jangan sampai. Kebutuhan mendesak seperti apa pun, diusahakan jangan ke pinjol.
Dee_Arif mengatakan…
Aku pun suka transaksi e-wallet
Lebih praktis
Biasanya juga ada banyak promo
Didik Purwanto mengatakan…
Krn fintech memangkas birokrasi peminjaman dana yg sering ribet. Pada dasarnya, org ngutang itu emg butuh cepet. Ga peduli bunga tinggi. Yg pntg bs dpt duit, bs segera diputar lagi buat usaha. Masalahnya, ga smua org pny literasi spt itu. Mereka ngutang pinjol utk lifestyle. Eh ga bs bayar. Malah ngamuk2. Mknya gunakan jasa fintech secara bijak ya teman2.
Amir mengatakan…
Kalau di kampung-kampung mungkin masih jarang. Kalau di kota-kota lebih banyak pastinya karena mereka lebih melek digital.
Dyah Kusuma mengatakan…
Saat ini semakin banyak kemudahan untuk bertransaksi digital, di sisi lain perlu diwaspadai juga agar tidak boros dan tetap bijak dalam penggunaan uang
Deeva Collection mengatakan…
Penggunaan fintech dalam transaksi digital mau tidak mau harus diakui karena memiliki banyak manfaat, khususnya dalam mendukung kecepatan transaksi. Cuma tetap sebagai pribadi harus smart dalam mengelola keuangan
Eka FL mengatakan…
fintech bantu banget transaksi sih meski tetap harus bisa mengendalikan diri karena saking mudahnya bisa -bisa jebol tuh rekening, hehe. iya kan, bayar ini itu mudah banget tinggal scan gak perlu rogoh-rogoh dompet, selama kuota kenceng
lendyagasshi mengatakan…
Betul.. pas konser konser suka ada tuh jastiper yang menawarkan metode pembayaran menggunakan Spay later atau yang lainnya. Intinya, zaman dibikin mudah dengan segala konsekuensinya yaa..